Kegiatan Ujian KSR telah dilaksanakan pada Sabtu, 21 April 2018 yang lalu. Kegiatan ini merupakan salah satu Program Kerja KSR UB 2018 yang dinaungi seksi Pendidikan dan Tenaga (DIKTEN). Ujian KSR kali ini merupakan kegiatan untuk mendapatkan sertifikasi dari PMI bagi penolong dengan materi Pertolongan Pertama. Ujian dilaksanakan dalam bentuk praktik dan secara tertulis dan penguji berasal dari staf PMI Kota Malang.
Ujian ini diikuti tidak hanya dari anggota KSR Universitas Brawijaya namun juga merupakan kegiatan gabungan dengan KSR PMI Unit Universitas Islam Malang. Peserta yang ikut terlibat dalam kegiatan ini yaitu sejumlah 42 orang peserta yang berasa dari dua perguruan tinggi yaitu Universitas Brawijaya dan Universitas Islam Malang. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB.
Peserta tampak antusias mengikuti kegiatan, seperti yang disampaikan oleh salah satu peserta yaitu Saudari Septi Mar’atus “Ujian KSR PMI ini, menurut saya seperti bentuk legalitas kita sebagai Korps Sukarelawan PMI yang nantinya akan menjadi akses kita jika harus menolong sesama. Lewat ujian ini juga akhirnya kita semua sadar, bahwa anggota KSR tidak berhenti didiklat, karena kita dipersiapkan untuk terjun langsung ke lapang, maka dari itu kita harus terus upgrade ilmu.” katanya saat ditemui usai kegiatan.
Sedangkan menurut penuturan salah peserta lain yakni “Kegiatannya seru, juga menambah pengetahuan tentang pemahanan pertolangan pertama, apalagi saat panjat medan yang harus dilalui ketika mengevakuasi korban, harapannya untuk ujian KSR selanjutnya lebih dipersiapkan lagi dari segala fasilitas dan persiapan untuk ujian juga” ujar Putera Maranatha Sitorus , anggota KSR Diklat 37 yang baru pertama kali mengikuti ujian KSR.
Dengan diadakannya kegiatan ini selain untuk meningkatkan kualitas dari tiap individu penolong, juga untuk melegalkan kegiatan pertolongan yang dilakukan oleh penolong dengan adanya sertifikasi yang diakui dan diberikan secara langsung oleh PMI bagi peserta yang lulus sebagai tanda kemampuan untuk melakukan pertolongan pertama. Harapannya dengan diadakannya kegiatan ini anggota akan termotivasi untuk memberikan ilmu yang telah dikuasai untuk menolong sesama.
Leave a Reply