Korps Sukarela Universitas Brawijaya

Karya Anggota : Seragam KSR Ku

07 November 2024

Oleh : RONY SYAIFULLOH *)

          44 (empat puluh empat) tahun sudah Korps Sukarela Universitas Brawijaya atau yang lebih dikenal KSR UB berdiri dan  selama  itu  pulalah  terdapat  riak  maupun  gelombang permasalahan   baik   itu   secara   interen   maupun   internal Organisasi.  Baik  mulai  Keinginan  lepas  dari  Palang  Merah Indonesia sampai masalah Uniform (Seragam) khusus KSR UB. Disini   penulis   tidak   akan   membahas   masalah   keinginan lepasnya  KSR  UB  dari  KSR  PMI  akan  tetapi  lebih  pada Seragam yang ada pada KSR UB itu sendiri.

          Sedikit melihat sejarah jaket BIRU ABANG KSR UB pada saat itu mas YORIKO (Co. Sie Operasi) Diklat 8 melihat IMPALA  sudah  mempunyai  jaket  organisai  dan  menjadi kebanggan mereka sementara KSR UB tidak punya identitas sama sekali, akhirnya memiliki ide utk membuat desain Jaket khusus KSR dengan berbekal Corat coret di dibuku kuliahnya mendesain sendiri model dan bentuknya serta belanja bahan kain jaket di Jodipan dan langsung dijahit ke penjahit jodipan berhasil membuat 12 pcs Master Jaket KSR dg biaya mandiri. Akhirnya terwujudlah JAKET yang multi fungsi sehingga bisa digunakan  untuk  atribut  sekaligus  sebagai  alat  pertolongan darurat (jaket digunakan sebagai  tandu) Maka mulai saat itu di KSR UB identik dengan JAKET BIRU ABANG dan sampai sekarang jeket tersebut menjadi atribut sekaligus daya tarik akan KSR UB itu sendiri, karena itu tidak dipungkiri sebagian Anggota KSR UB yang mendaftar ikut DIKLATSAR tertarik akan  Seragam  jaket  tersebut  (menurut  survey  pandangan pertama  ketertarikan  seseorang  adalah  dari  Penampilan). Karena   kesan   yang   timbul   adalah   Gagah,   Cantik   dan Berwibawa sekali ketika melihat Mas dan Mbak Anggota KSR UB ketika melakukan pertolongan ataupun Siaga Kesehatan pada saat OSPEK (Orientasi Study Pengenalan Kampus) atau apapun namanya sekarang. Oleh karena itu hal itu ditindaklanjuti oleh Pengurus Harian (PENGHAR) pada saat itu dengan mengeluarkan aturan. Bahwa setiap anggota KSR UB yang ikut kegiatan   Operasi   Harus   Wajib   Memakai   JAKET   BIRU ABANG KSR UB tersebut. Tapi akhir-akhir ini penulis melihat kebudayaan akan penggunaan jaket tersebut semakin hilang digantikan dengan kaos yang asal ada tulisannya KSR UB (kaos kepanitian)     yang     begitu     banyak     ragamnya     sehingga menghilankan  Jati  diri  kalo  mereka  yang  bertugas  adalah Anggota KSR UB yang Nota bene terkenal dengan JAKET BIRU ABANG nya sehingga secara tidak langsung mereka telah   mengurangi   proses   pengenalan   KSR   UB   kepada Mahasiswa-mahasiswa   baru.   Sehingga   timbul   pertanyaan kenapa  keanggotaan  KSR  UB  cenderung  menurun  tiap tahunnya? apa karena memang Mahasiswa baru tersebut sudah tidak mau lagi aktif di UKM atukah KSR  UB itu sendiri yang kurang bisa MENJUAL DAYA TARIKNYA sehingga banyak MABA yang tidak tertarik dan ingin ikut mendaftar dan aktif di KSR UB. mungkin ini juga yang harus ditindak lanjuti oleh Sie. LITBANG KSR UB secara khususnya dan KSR UB itu sendiri secara umumnya.  

          Pakaian Dinas Harian (PDH) BIRU ABANG bermula Pada sekitaran tahun 2001 di teras KAV.1 KSR UB timbul pikiran  dari  4  (empat)  orang  anggota  KSR  UB  antara  lain RIZAL EFFENDI (Ketum), M. ISMAIL (Kabid. II), ARIEF SUBASIR (Co.Dikten) serta RONY S (Sekum) mempunyai gagasan untuk membuat Seragam Khusus PDH (Pakaian Dinas Harian)  untuk  acara  Formal  karena  dipandang  saat  itu  bila menghadiri  Undangan-undangan  dari  KSR  lain  kita  selalu menggunakan JAKET BIRU ABANG, pada hal KSR PMI lain menggunakan seragam PDH PUTIH BIRU PMI. Maka gagasan itu  ditindak  lanjuti  dengan  menyusun  bagaimana  bentuk Pakaian  Dinas  yang  tetap  membawa  Warna  khas  BIRU ABANG jaket KSR UB sehingga jadilah Hem/ Pakaian Dinas Harian BIRU ABANG KSR UB dengan rincian pada Lengan Kiri terdapat Lambang Universitas Brawijaya dan pada lengan kanan terdapat Bet Logo segi tiga KSR UB sama dengan yang terdapat di jaket, serta pada atas  saku dada kanan terdapat Bordiran  Nomor  Induk  Organisasi  KSR  UB.  Dimana  arti penempatannya di lengan kiri adalah Univ. Brawijaya karena KSR UB secara struktural terletak dibawah naungan Rektor/Univ.   Brawijaya.   pada   lengan   kanan   Logo   merupakan Indentitas   dari   KSR   UB   serta   NIO   merupakan   bukti keanggotaan yang bersangkutan. 

          Kegunaan  atau  cara  pemakaian  PDH  KSR  UB  ini memang tidak terdapat secara formal dalam AD/ART karena baik Jaket atau PDH tersebut memang tidak ada pengaturan secara jelas didalamnya. Alangkah baiknya ini nanti ditindak lanjuti  dengan  menerbitkan  Petunjuk  Pelaksanaan  /  dengan merefisi AD ART KSR UB mengenai Seragam Almamater dengan memasukkan tata cara Pemakaian seragam pada KSR UB perlu diatur tersendiri, sehingga lebih teratur pada saat apa kita memakai Jas Almamater UB, JAKET BIRU ABANG KSR UB dan kapan kita harus memakai Pakaian Dinas Harian BIRU ABANG  KSR  UB.  Idealnya  suatu  Organisasi  mempunyai aturan mengenai pemakaian Seragam. Dalam hal ini kita dapat mencontoh pada TNI dimana mereka mempunyai aturan-aturan yang baku mengenai Seragam dan kapan harus menggunakan seragam tersebut.  Selain itu pula perlu diatur mengenai kapan anggota KSR UB itu harus mempunyai Jaket serta mempunyai Pakaian   Dinas.   Dulu   bagi   semua   anggota   yang   belum mempunyai JAKET KSR UB tidak diperbolehkan memiliki PDH   KSR   UB   ini   bersifat   WAJIB.   Karena   ini   bukti PENGHORMATAN akan Jaket KSR UB itu sendiri, sehingga dengan adanya PDH baru Jaket KSR tidak akan hilang dalam penggunaannya. 

          Pada dasarnya penulis hanya bisa bercerita dan untuk kedepannya terletak pada pundak kalianlah para penerus KSR UB, mau dibawa kemana dan dibuat apa KSR UB itu terserah pada kalian semua. Dengan harapan Tetap Jayalah KORPS SUKARELA   UNIV.   BRAWIJAYA.   Dengan   semboyan PERHUMANITATEM AD PACEM

*) Anggota Diklat KOMANDAN ( D’ XVIII ) KSR UB

Mantan Co. DIKTEN 2000-2001 dan Mantan SEKUM KSR UB 2001-2002