Mana semangatmu ? Hua Hua Huaa..
Mana Jiwamu ? Brawijaya..
KSR KSR KSR !!
Itulah sepenggal jargon yang tercipta saat pelatihan Pertolongan Pertama Kegawat daruratan pada tanggal 17 hingga 19 Juli 2012 lalu. Ada 42 anggota yang ikut serta dalam kegiatan ini, Luar biasa ! Pelatihan ini dilaksanakan dengan bekerja sama dengan tim medis dari RST Dr. Soepraoen, yang telah berpengalaman dibidangnya. Diketuai oleh Bapak Suwandi, dengan membawa 6 anggota lainnya. Walaupun diadakan selama tiga hari, rasanya belum puas untuk menggali ilmu dari ketujuh beliau ini lebih dalam.
Pada hari pertama, kegiatan diisi dengan pemberian materi secara keseluruhan didalam kelas. Mulai dari Anatomi fisiologi, Bantuan hidup dasar, Trauma, Balut bidai, Cedera panas, Keracunan, Pengangkutan orang luka dan evakuasi, serta Manajemen kesehatan bencana. Setelah Ishoma, dilanjutkan dengan praktek secara individu untuk melakukan Bantuan Hidup Dasar Resutisasi Jantung Paru (BHD-RJP) untuk bayi maupun dewasa, dan mengevakuasi korban dengan seorang diri maupun berkelompok. Tidak lupa untuk proses pembidaian dan pembalutan pun dijelaskan dengan lebih simple dan inovasi yang up to date. Dengan adanya praktek seperti itu, memudahkan peserta untuk memahami materi yang disampaikan sebelumnya.
Keesokan hari kemudian, ini yang seluruh peserta nantikan. Pemberian praktek materi diluar ruangan. Lapangan rektorat pun menjadi tujuannya. Dimulai dengan bagaimana proses mengangkat tandu yang benar, etika menjadi seorang leader dalam proses pertolongan pertama, hal apa saja yang harus diperhatikan dalam penyelamatan pasien, dan juga mewaspadai segala macam bentuk rintangan pada jalur penyelamatan. Semua serius memperhatikan, dengan sedikit guyonan segar dari pemateri. Peserta menjadi lebih semangat.
Kasus yang diberikan oleh pemateri sangat dekat disekitar kita. Salah satunya Kecelakaan mobil. Mengevakuasi korban kecelakaan mobil pertama kalinya didapat oleh anggota, dan sebelumnya belum pernah ada pada Pendidikan dan Latihan Dasar. Sehingga peserta sangat tertarik dengan hal ini, apalagi korban berada dalam berbagai posisi. Ada yang berada dibalik kemudi, hingga yang terjebak dalam kolong mobil. Istimewa..
Tidak berhenti disitu, ternyata untuk menutupi hari kedua ini dibuat simulasi Bom Malang. Peserta dibagi menjadi beberapa tim, dan menuju kelokasi bom dan segera mempraktekkan seluruh pengetahuan yang didapat pada kasus ini. Belasan orang menjadi korban, dan seluruh tim sibuk dengan tanggung jawabnya masing-masing. Syukur seluruh korban berhasil dievakuasi, seluruh tim tersenyum bahagia. Walaupun hanya simulasi, tapi suasana bencananya dapet banget.
Hari terakhir diisi dengan Ujian Ketangkasan Perseorangan. Untuk Ujiannya dibagi menjadi beberapa 5 pos, Yaitu Pingsan dan sesak nafas, Mimisan, BHD-RJP, Evakuasi, Pembalutan dan pembidaian. Pada masing-masing pos diisi dengan satu penguji, korbannya ada satu hingga dua orang. Pada setiap pos, peserta diberi kasus yang berbeda dan langsung ditugaskan untuk menyelamatkan korban tersebut. Ujian yang berbeda, tidak ada lagi lembaran kertas jawaban atau pilihan ganda.
Tidak peduli berapapun nilai yang nanti akan didapat oleh anggota. Hal yang terpenting adalah mereka dapat memahami materi yang diberikan selama pelatihan ini, dan mampu mempraktekkannya di dunia nyata. Tidak hanya sekedar teori, anggota harus bisa mengoptimalkan apa yang mereka miliki untuk kehidupan social kedepan. Terimakasih untuk Sie Pendidikan dan Tenaga (DikTen) yang menyelenggarakan sertifikasi ini, serta Bapak Suwandi and Team yang bersedia membagi ilmu dan mengujinya.
Leave a Reply