Korps Sukarela Universitas Brawijaya

FORMAPI Universitas Brawijaya Gelar FGD untuk Tingkatkan Kesadaran Inklusi di Kampus

27 Mei 2024

Foto Bersama Peserta Focus Group Discussion (FGD) FORMAPI UB

Malang, 27 Mei 2024 – Forum Mahasiswa Peduli Inklusi (FORMAPI) Universitas Brawijaya mengadakan Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan di Ruang Sidang Utama Lantai 5 Gedung V Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman sivitas akademika Universitas Brawijaya mengenai inklusifitas. Kegiatan FGD Formapi UB juga menjadi bagian dari upaya untuk mengoptimalkan makna Universitas Brawijaya sebagai kampus inklusi, sekaligus mengidentifikasi langkah-langkah untuk mewujudkan kesetaraan di lingkungan kampus.

Sejumlah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan komunitas di Universitas Brawijaya turut hadir dalam FGD Formapi UB, diantaranya adalah Korps Sukarela (KSR) PMI Unit Universitas Brawijaya, Lembaga Kedaulatan Mahasiswa (LKM), dan berbagai komunitas inklusi baik dari internal maupun eksternal Universitas Brawijaya. KSR PMI Unit UB sendiri diwakili oleh Arinda Solikah dan Aldannu Tata Seplian Wibowo, yang bertugas sebagai Seksi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) KSR PMI Unit UB.

Ketua pelaksana kegiatan FGD Formapi UB dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kegiatan FGD ini dalam membangun kesadaran mengenai inklusifitas di kalangan sivitas akademika UB khususnya bagi mahasiswa. “FGD ini menjadi penting karena dengan adanya sebutan UB sebagai kampus inklusi, apakah juga dibarengi dengan kesadaran masyarakat UB itu sendiri, terutama dalam berorganisasi,” ujarnya.

Aldannu Tata Seplian Wibowo, perwakilan dari KSR PMI Unit UB, menyatakan bahwa pihak KSR PMI Unit UB sangat terbuka terhadap mahasiswa difabel yang ingin bergabung dengan KSR PMI Unit UB. “Kehadiran mahasiswa difabel tentu disambut dengan hangat di dalam KSR PMI Unit UB, terlebih dalam 2 tahun terakhir KSR PMI Unit UB selalu menerima mahasiswa difabel untuk menjadi anggota. Namun, menjadi hal yang tidak sederhana untuk menghadirkan kesetaraan di tengah tuntutan meningkatkan kemampuan bagi anggota KSR PMI Unit UB sebagai relawan sosial kemanusiaan,” ungkapnya.

Diskusi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang konkret dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapan Universitas Brawijaya untuk mewujudkan lingkungan yang benar-benar inklusif, baik dalam kegiatan akademik maupun non-akademik.