Apakah kalian sudah mengetahui apa itu Latsitarda? Kepanjangan dari Latsitarda ialah “Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara” yang pada tahun 2015 ini ialah tahun ke 35. Kegiatan integrasi ini merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya yang dilaksanakan oleh taruna dan taruni Akademi TNI Angkatan Darat (Akmil), TNI Angkatan Laut (AAL), TNI Angkatan Udara (AAU), Akademi Kepolisian (Akpol), praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), dan mahasiswa Perguruan Tinggi se Jawa dan Bali. Para taruna calon tentara, polisi, dan IPDN melaksanakan integrasi ini sebelum mereka lulus dari akademi masing- masing sehingga kegiatan ini diikuti oleh taruna pada tingkat akhir yaitu tingkat 4. Sedangkan untuk mahasiswa kegiatan Latsitarda ini dapat menjadi kegiatan KKN. Delegasi mahasiswa Universitas Brawijaya pada tahun ini terdapat empat orang, antara lain Claudino da Silva dari Menwa, Maulidatul M. dari Pramuka, Aminullah Afifudin, dan Wulan Maharani dari KSR UB.
Tahun ini Latsitarda diselenggarakan pada tanggal 6 Mei hingga 5 Juni 2015 di Provinsi Jawa Tengah yang disebar menjadi lima satlat (satuan latihan) dibeberapa kabupaten, antara lain Satlat Akmil (macan) di Kabupaten Kebumen, Satlat AAU (elang) di Kabupaten Purbalingga, Satlat AAL (hiu) di Kabupaten Banyumas, Satlat Akpol (Kijang) di Kabupaten Purworejo, dan Satlat IPDN (gajah) di Kabupaten Cilacap. Delegasi mahasiswa Universitas Brawijaya ditempatkan pada satlat kijang dibawah pimpinan Akademi Kepolisian di Kabupaten Purworejo. Tempat kegiatan Latsitarda terbagi menjadi 3 tempat, yakni Purwokerto, Purworejo, dan Cilacap. Kegiatan di Purwokerto yaitu upacara pembukaan Latsitarda yang dan kirab dilaksanakan di GOR Satria Purwokerto dan hari itu bermalam di SPN (Sekolah Polisi Negara) sebagai tempat istirahat. Kegiatan di Purworejo merupakan inti dari integrasi di masing – masing satlat yang berlangsung kurang lebih selama 26 hari. Dan kegiatan di Cilacap ialah upacara penutupan Latsitarda dan kirab yang dilaksanakan di alun – alun Cilacap dan kami bersitirahat di Kopassus selama kurang lebih 3 hari sebelum kembali pulang.
Di Purworejo dibagi 3 desa yang menjadi daerah latihan, yaitu Desa Grabag, Desa Banyuyoso, dan Desa Ketawangrejo di Kecamatan Grabag. Peserta terbagi menjadi dua kompi, yaitu Kompi laki – laki dan kompi wanita. Kompi laki – laki terbagi menjadi 5 kompi antara lian Kompi a, B, C, D, dan E. Setiap kompinya terbagi menjadi 3 pleton yaitu ton 1,2, dan 3 yang terdiri dari campuran taruna AAL, AAU, Akmil, IPDN, dan mahasiswa. Terdapat satu posko batalyon dimana ditempat itulah pusat dari administrasi dan komunikasi yaitu di Desa Grabag. Kegiatan di Purworejo ini meliputi sasaran fisik dan dan sasaran non fisik. Sasaran fisik dilakukan oleh kompi laki – laki antara lain pembangunan talud irigasi, pembangunan lis cor beton dan pengerasan jalan, dan rabat beton. Sedangkan sasaran non fisik dilakukan oleh kompi wanita diantaranya Promosi, yaitu kegiatan promosi setiap matra (Akpol, AAL, AAU, Akmil, IPDN, dan Perguruan Tinggi) di SMP dan SMA sasaran daerah setempat; Penyuluhan, yaitu Penyuluhan anti rokok kepada lansia, dan penuluhan teknologi pengolahan pangan yang sehat dan aman kepada kelompok ibu PKK; TTG (Teknologi Tepat Guna) yaitu pembuatan gula semut dari aren; dan Riset Sosial dengan tema “Budidaya Tambak Udang yang Baik dan Benar di Tambak Udang Pesisir Pantai Ketawangrejo”. Kegiatan rutin tersebut dilakukan setiap hari Senin hingga Jumat, sedangkan Sabtu dan Minggu kegiatannya ialah pesiar, baik pesiar terpimpin mauapun pesiar mandiri. Berikut ialah rincian kegiatan yang kami lakukan di dareah latihan antara lain :
- Giat fisik karya bakti (karbak) : Kompi A membuat talud irigasi, Kompi B & Kompi C membuat lis cor beton dan pengerasan jalan Kompi D & Kompi E membuat rabat beton.
- Promosi setiap matra ke SMP dan SMA setempat
- Penyuluhan anti rokok dan mengikuti senam lansia di Desa Banyuyoso
- Wisata juang ke kediaman A. Yani, makam Urip Sumoharjo, makam WR. Supratman, dan makam Sarwo Edhi Yudhoyono
- Pesiar yang dilakukan disekitar Purworejo pada tiga minggu, dan minggu terakhir pesiar ke Yogyakarta
- Kearifan lokal budaya dengan mengikuti kirab khatamil quran
- Ibadah rutin umat Kristen setiap hari Minggu
- Menghadiri penyuluhan balita serta sambang pasar dan sambang rumah warga
- Pelatihan memasak bersama warga
- Senam pagi bersama warga setempat dengan sambutan Kapolres Purworejo
- Pertandingan olahraga (voli) kompi laki – laki
- Pemakaman warga yang meninggal
- Latihan PBB dan menjadi petugas upacara di sekolah
- Pelatih drumbandi di sekolah
- TMMD atau penuluhan dari Dinas Pertanian dan Lingkungan Hidup, serta BPBD Purworejo
- Menari yang dilakukan oleh kompi taruni
- Donor darah
- Riset Sosial
- Deputasi ke lembaga Bupati, Kapolres, Ketua DPRD, Dandim, Kajari, dan Ketua PN
- Kirab sepeda 12 km
- Kompi taruni membantu karbak di hari terakhir di Kompi D
- Makrab dan Penutupan Satlat Kijang
- Bakti sosial kepada warga yang membutuhkan
- Polsanak atau polisi asuh anak
- Kunjungan ke Lapas
- Penyuluhan teknologi pengolahan pangan yang sehat dan aman
- Apel pagi sebelum kegiatan dan apel malam sesudah kegiatan
- TTG (Teknologi Tepat Guna)
Selama latihan di Purworejo kami tinggal di induk semang yang sudah dibagi. Setiap rumah diisi oleh beberapa taruna/taruni ada yang 23 orang karena rumahnya besar, 10 orang, atau bahkan 4 orang. Latsitarda tahun ini diselenggarakan di Purworejo karena menunjang dan mendukung program pemerintah setempat dalam rangka percepatan pengembangan Kabupaten Purworejo. Dengan adanya integrasi ini dapat membantu mempercepat pengembangan daerah tersebut.
Keuntungan yang didapatkan setelah mengikuti latsitarda antara lain :
- Memperoleh banyak pengalaman di luar kuliah dan organisasi
- Mengenal banyak orang dari akademi kepolisian sbg pengayom masyarakat, akademi TNI sbg pelindung NKRI, dan praja IPDN sbg pemimpin pemerintahan
- Mengenal banyak mahasiswa dari PT lain se- Jawa Bali
- Integrasi bisa dijadikan poin KKN (tergantung masing – masing fakultas)
- Kesempatan mengunjungi tempat – tempat eksotis dan bersejarah
- Mendapatkan banyak ilmu di luar perkuliahan dan dapat menyalurkan ilmu tersebut kepada warga sekitar
- Memahami banyak sifat yang dimiliki orang lain, dispilin & menghargai waktu, dan menghargai setiap kesempatan
- Berintegrasi dengan masyarakat sekitar latihan.
- Menerapkan ilmu yang kita miliki kepada masyarakat sekitar
- Menerapkan jiwa kepemimpinan, tanggungjawab, dan kebersamaan
Sumber : Wulan Maharani B 32.132238-TP
Leave a Reply